Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa amblasnya jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) bukan karena kesalahan pengelola, melainkan akibat kondisi alam. Benarkah demikian?
Banjir bolak-balik menenggelamkan rumah warga di Indonesia. Perlindungan Sosial Adapatif (PSA) bisa membantu warga rentan, namun masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki pemerintah.
Bencana alam menghancurkan sumber daya yang dimiliki masyarakat miskin dan semakin membuat mereka terjebak dalam kemiskinan. Bantuan sosial yang sudah ada bisa diperkuat untuk memutus rantai ini.
Mendirikan tempat berlindung yang memadai untuk melindungi orang dari hawa dingin harus menjadi fokus utama dari respons kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Perempuan mengalami kekerasan berbasis gender mulai dari tahap pencegahan dan mitigasi bencana, sesaat setelah bencana, masa pengungsian, hingga pemulihan pascabencana.
Salah kaprah media dan berbagai lembaga pemerintah terjadi karena kesulitan membedakan karakter ancaman primer dan ancaman sekunder, dan implikasinya pada sistim peringatan dini yang holistik
Diplomasi antariksa saat ini jauh berbeda dari awal kemunculan pada Perang Dingin yang sarat kepentingan politik perebutan pengaruh Blok Barat dan Blok Timur.
Mengesampingkan penyandang disabilitas dalam persiapan dan menanggapi bencana membuat mereka semakin rentan. Ada bentuk kemitraan baru yang memungkinkan mereka memainkan peran lebih penting dan aktif.
Bencana alam bisa memperparah pernikahan anak di Indonesia
Kami bicara dengan Teguh Dartanto, ekonom di Universitas Indonesia yang meneliti tentang bagaimana bencana alam di Indonesia bisa menyebabkan meningkatnya angka pernikahan anak di daerah pedesaan.
Sudah banyak penelitian dan kajian, juga produk perencanaan, untuk menanggulangi banjir Jabodetabek. Namun sedikit yang sudah benar-benar telah dilaksanakan.
Hingga saat ini, Indonesia belum memiliki data resmi banjir bandang. BNPB lebih menekankan pada bantuan pascabencana. Sementara BMKG belum melayani prediksi banjir bandang secara khusus.
Baik sebagai respons langsung terhadap bencana atau sebagai cara utuk dapat menghadapi dampak bencana, banyak anggota masyarakat menanggapi ketidakpastian dari alam dengan sikap “lihat saja nanti”.
Mengambil selfie di lokasi bencana adalah perilaku yang tidak dapat dibenarkan karena di samping membahayakan , perilaku tersebut menunjukkan gangguan mental.