Perubahan geologi yang dipengaruhi oleh iklim dapat meningkatkan kejadian gempa bumi dan letusan gunung berapi. Akibatnya, risiko tsunami menjadi semakin tinggi.
Ada sebuah kerangka analisis yang efektif untuk merancang sistem komunikasi risiko bencana yang benar-benar melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat lokal.
Pemantauan bencana dan sistem peringatan tidak akan berguna jika orang tidak memahami pesan, tidak mempercayai pesan, dan tidak memiliki tempat yang aman untuk dituju.
Terbatasnya ketersediaan alat berat menjadi hambatan utama dalam proses evakuasi dan penyelamatan korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah selama beberapa terakhir.
Usaha-usaha sebelumnya untuk melindungi gedung-gedung dari gempa bumi dengan mengubah dasar bangunan mereka hasilnya menunjukkan sesuatu yang menjanjikan.
Program kesadaran dan pendidikan yang berkelanjutan adalah bagian terpenting dari sistem peringatan tsunami di daerah pesisir seperti Palu yang berisiko tsunami.
Sekitar 300 tahun lalu, Rumphius, saintis yang mengindap penyakit glukoma hingga kehilangan penglihatan ini mencatat dengan detail lebih dari 1.300 tanaman selama di Ambon.
Pascatsunami, kedudukan perempuan di masyarakat Aceh banyak mengalami perubahan, dan bisa dikatakan, melemah dibandingkan dengan kedudukan mereka yang tinggi secara historis.