Animalisasi tetap merupakan bentuk dehumanisasi yang jahat dan efektif. Simianisasi adalah versi dari strategi ini, yang secara historis merupakan kombinasi mematikan dari seksisme dan rasisme.
Academic rigor, journalistic flair
Articles on Rasisme
Displaying 1 - 20 of 25 articles
Banyak orang berpikir Civil War atau Perang Saudara terjadi untuk alasan ekonomi atau kenegaraan. Tapi sebenarnya alasan utama mengapa Perang Saudara terjadi hanya ada satu, yakni perbudakan.
Upaya telah dilakukan untuk memperbaiki perumahan di lingkungan kelas pekerja, tetapi konflik sosial dan budaya telah memburuk. Yang tersisa adalah pertarungan antara kaum muda dan polisi.
Ras adalah sebuah ide yang menempatkan kelompok manusia tertentu berada di atas kelompok manusia yang lain. Perbudakan adalah praktik yang lahir dari pembedaan hierarkis manusia ini.
Meski banyak orang akan mengklaim ‘blackface’ hanyalah lelucon semata, video TikToker baru-baru ini mengandung rasisme terhadap orang kulit hitam. Apa yang salah dari praktik ‘blackface’ ini?
Banyak sistem pemerintahan kolonial yang menerapkan peraturan dan kerangka hukum yang sangat merugikan perempuan.
Dekolonisasi sains menawarkan pijakan penting supaya dunia pendidikan tinggi dan dan sains di Indonesia bisa berhenti berkiblat pada dunia Barat dan menemukan suaranya sendiri.
Melalui taktik-taktik yang frontal beserta mobilisasi digital, Fridays for Future dan Extinction Rebellion memberi “darah” baru bagi aktivisme lingkungan dan mempercepat aksi iklim secara global.
Jumlah mahasiswa Indonesia Timur yang kuliah di beberapa kota besar di Jawa dan Sumatra semakin meningkat. Namun, banyak penelitian menemukan bahwa mereka mengalami berbagai tantangan akademik.
Periklanan sering mengandung pesan tersirat yang mencerminkan pola pikir era kolonial.
Al-Quran menyatakan “kulit putih tidak lebih unggul dari kulit hitam, dan kulit hitam tidak lebih unggul dari kulit putih.”
Imajinasi Papua yang primitif, bodoh, miskin, dan hal-hal negatif lainnya sudah terinstitusionalisasi dalam film, tayangan televisi dan buku sekolah.
Mengapa masyarakat Indonesia cenderung menutup mata terhadap tuntutan anti-rasisme warga Papua dan hanya fokus pada masalah separatisme saja?
Gejolak rasisme di Amerika Serikat membuat banyak pihak melihat Amerika sebagai negara yang munafik dan mempertanyakan kualitas demokrasi Amerika.
Di belakang kejayaan riset Belanda, saya menemukan banyak korban manusia untuk mengembangkan perkebunan di Sumatera Utara. Perbudakan terjadi secara besar-besaran di sana pada zaman kolonial.
Seperti pandemi COVID-19 yang sedang kita hadapi sekarang, rasisme juga ada di seluruh penjuru dunia.
Para ahli kami melihat bagaimana orang dengan kulit berwarna terdampak lebih keras oleh COVID-19, kesuksesan Selandia Baru dalam melenyapkan virus ini, dan yang terbaru untuk uji klinis.
Walau berbeda, membandingkan kedua isu penting untuk meningkatkan kesadaran kita atas diskriminasi dan kekerasan terhadap rakyat Papua.
Kelompok yang rentan semakin berisiko saat bencana terjadi. Pandemi jelas tidak bisa dihadapi sendiri.
Pemerintah perlu menerapkan strategi komunikasi risiko kesehatan yang efektif untuk mencegah penyebaran ketakutan serta sentimen rasisme di media sosial.
Top contributors
-
Professor Emeritus of Sociology, Department of Socioeconomics, University of Hamburg
-
Professor and Chair of History Department, Colorado State University
-
Professeur des universités émérite, Université de Bordeaux
-
Professor of Psychology, The University of Melbourne
-
Professor in Soil-Landscape Modelling, University of Sydney
-
Assistant Dean Research, College of Education, Charles Darwin University
-
Professor of Islamic Studies and former Chairperson, Department of Middle Eastern Languages and Cultures, Indiana University
-
ARC Future Fellow, La Trobe University
-
Assistant Professor of International Relations, Universitas Gadjah Mada
-
Assistant Professor in International Relations, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
-
Lecturer in International Relations, Universitas Katolik Parahyangan
-
PhD Candidate, University of Amsterdam
-
Lecturer, Universitas Gadjah Mada
-
Assistant Professor of International Relations, Johns Hopkins University
-
John Evans Professor of Moral and Intellectual Philosophy, Northwestern University
