ARMS dapat mengundang berbagai macam organisme bergerak seperti ikan, kepiting, udang ataupun organisme sesil (menetap) seperti karang, spons laut, untuk tinggal di dalamnya.
Kala Orde Baru, Indonesia pernah menenggelamkan ban bekas dengan harapan bakal ditumbuhi karang serta dikerumuni berbagai macam ikan. Hasilnya? Nol besar.
Proyek restorasi terumbu karang di Desa Sawandarek, Pulau Mansuar, Raja Ampat, Papua Barat.
(Sumber: Kevin Sempé/The SEA People)
Pelarangan atau pengelolaan benur (benih lobster). Manakah yang lebih efektif?
Sejumlah wisatawan berada di kawasan Pantai Melasti, Badung, Bali, Rabu (24/6/2020). Beberapa pengelola pantai mulai membuka kembali kunjungan wisatawan dengan penerapan prokotol pandemi COVID-19.
Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Pembatasan aktivitas manusia memberikan waktu bagi ekosistem laut untuk memulihkan diri. Namun, kehadiran manusia dibutuhkan untuk program konservasi laut.
Sekumpulan ikan (Acanthurus triostegus) terlihat berenang di karang mati setelah gelombang panas tahun 2015-16.
(Kevin Bruce
Kaji ulang terhadap larangan cantrang perlu dilakukan untuk menghentikan dualisme kebijakan dan mengembalikan cantrang sesuai asalnya sebagai Danish Seine. Standarisasi dan pengelolaan jadi kunci.
Riset saya menunjukkan bagaimana aktivitas ekonomi dua kota pesisir - Batam dan Natuna - berdampak terhadap kesehatan terumbu karang di sekitarnya, melalui cara yang berbeda.
Padang lamun di Taman Nasional Wakatobi, Indonesia. Lamun adalah tempat bagi banyak ikan karang.
Ethan Daniels/shutterstock
Perikanan berkelanjutan yang terinspirasi dari nelayan lokal cenderung lebih berhasil ketimbang kebijakan ‘top-down’ pemerintah. Nelayan lokal bisa menjadi pahlawan dalam perikanan berkelanjutan.
Pencemaran laut di Indonesia, terutama akibat sampah plastik, sering kali menjadi konten viral di media sosial. Mungkin Anda masih ingat video penyu yang tersangkut jaring, atau paus mati dengan perut…
Lapisan es dari Greenland meleleh secara masif pada bulan Juli 2019 lalu, menghasilkan miliar ton air ke Lautan Atlantik.
Jennifer Latuperisa-Andresen/Unsplash
IPCC, badan PBB bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan sains iklim, telah merilis laporan mereka tentang lautan dan kriosfer. Singkatnya, ini berita buruk.
Para peneliti ITB bekerja sama dengan penduduk desa Karangjaladri untuk membangun tanggul laut ramah lingkungan terbuat dari sabut kelapa.
Susanna Nurdjaman/ITB