Produsen dan konsumen tetap harus mengikuti protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun minimal 20 detik sebelum dan setelah memegang makanan kemasan beku.
Meski perubahan adaptif mungkin belum terjadi, semua data yang tersedia pada tahap ini menunjukkan bahwa kita menghadapi virus yang sama sejak awal pandemi.
Campur tangan manusia terhadap lingkungan dapat meningkatkan ancaman penyakit, seperti COVID-19. Namun, bersentuhan dengan alam juga bisa menjadi solusi untuk pandemi ini.
Soegianto Ali, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Jika kita mengembangkan vaksin sendiri, memproduksi sendiri, serta pembaruan terus-menerus, harapannya kebutuhan dosis vaksin bagi masyarakat Indonesia dapat segera terpenuhi.
Sangat menguntungkan jika kita memiliki beberapa calon obat untuk diujikan, tapi fokus utama tetap pada calon obat yang paling prospektif. Tentu saja harus didukung oleh bukti dari riset.
Eva Suryani, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya and Eduardo Renaldo, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Pandemi virus vorona tidak hanya mengancam kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Siapkah mental Anda? Bagaimana cara mengukur kesiapan mental Anda?
Perangkat seluler dapat dikembangkan menjadi alat untuk mengidentifikasi berbagai agen penyebab penyakit secara cepat, termasuk bakteri, racun, dan virus.
Dengan jumlah kasus yang masih tinggi, pemerintah seharusnya tidak terburu-buru mengimplementasi new normal, terutama di wilayah dengan tingkat penyebaran virus yang masih tinggi (zona merah)
Dalam beberapa artikel mengenai coronavirus minggu ini oleh para akademisi di seluruh dunia, kami mengeksplorasi berbagai dampak dari COVID-19 dan uji coba pengobatan terbaru.
Usaha The Lancet untuk menginvestigasi secara independen atas artikel ini mengalami kendala karena lembaga pengelola data tersebut menolak membuka data mentahnya.
Kambang Sariadji, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia
Ini virus jenis baru yang belum pernah menyebar sebelumnya, sehingga setiap orang berisiko terinfeksi. Kematian akan tinggi sampai ditemukan vaksin atau kekebalan alamiah di masyarakat.
Para ahli kami melihat bagaimana orang dengan kulit berwarna terdampak lebih keras oleh COVID-19, kesuksesan Selandia Baru dalam melenyapkan virus ini, dan yang terbaru untuk uji klinis.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia