Penting untuk memahami dan menerapkan prinsip penggunaan AI secara etis dalam publikasi riset agar AI digunakan secara bertanggung jawab, adil, dan tidak menggantikan kemampuan manusia dalam meneliti.
The Conversation Indonesia (TCID) meluncurkan YTTA.ai, sebuah proyek eksperimen dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Perangkat lunak pelacakan OpenFace menganalisis video asli Presiden Obama di sebelah kiri, dan deepfake “sinkronisasi bibir” di sebelah kanan.
UC Berkeley/Stephen McNally
Meningkatkan kesadaran tentang bahaya konten manipulatif dapat membuat masyarakat menjadi konsumen informasi yang lebih kritis melalui lokakarya, kampanye media, dan kurikulum pendidikan.
Penggunaan AI dalam dunia pendidikan masih menimbulkan pro dan kontra. Tapi sebenarnya, AI memiliki potensi untuk mempercepat tercapainya pendidikan berkualitas. Mengapa?
Walau 67% responden memiliki pandangan positif terhadap Gen AI dan masa depannya, ada 47% responden yang khawatir terhadap potensi isu negatif yang dapat terjadi dari penggunaan Gen AI.
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI) karya seniman Wes Cockx yang memvisualisasi prediksi bahasa AI.
Pexels/Google Deepmind
Dari laporan riset ini, ada kemungkinan 14,5% pasien yang tidak terdiagnosis oleh radiolog akan mendapat terapi dan perawatan yang kurang atau tidak tepat karena tidak terdiagnosis dengan tepat.
Ada dua perspektif yang berbeda terkait arah kebijakan AI. Perspektif pertama menyatakan bahwa teknologi itu netral, sedangkan yang kedua berpendapat bahwa teknologi itu sarat nilai.
Otoritas perlindungan data Italia menggunakan prosedur darurat untuk memberlakukan larangan sementara.
Shutterstock / Diego Thomazini
Pemblokiran ChatGPT di Italia menimbulkan beberapa pertanyaan penting, termasuk bagaimana menyeimbangkan akses ke layanan dengan mempertimbangkan perlindungan anak-anak
Jika pelajar dan mahasiswa marak menggunakan ChatGPT untuk menulis esai dan menjawab soal, apa yang bisa dilakukan dosen dan pengajar untuk mengantisipasinya?
Beragam spekulasi beredar tentang apa dampak ChatGPT terhadap perkuliahan. Namun, apa yang sebenarnya terjadi di lapangan? Survei baru kami melihat semester pertama mahasiswa memakai teknologi ini.
Penghentian eksperimen terkait aplikasi teknologi ChatGPT justru akan menghambat temuan-temuan yang bertujuan memperbaiki model ini.
AI chatbot dan penghasil gambar diproses oleh ribuan komputer yang ditempatkan di pusat data seperti fasilitas Google di Oregon, AS. (Tony Webster/Wikimedia) CC BY-SA.
Penggunaan AI generatif, alat penghasil bahasa dan gambar yang luar biasa kuat yang menggemparkan dunia memiliki jejak karbon yang besar. Namun, tidak semua AI sama ‘kotornya’.
Tak hanya dalam konteks belajar dan riset, pemanfaatan AI dengan tepat bisa membantu perguruan tinggi meningkatkan pengelolaan sumber daya serta kualitas layanan kampus.
ChatGPT kemungkinan besar digunakan oleh anak muda, jadi saya memikirkan masalah kesehatan yang mungkin sangat penting bagi generasi muda, seperti kesehatan seksual.
Lecturer, Faculty of Philosophy, Widya Mandala Catholic University Surabaya; PhD Student at Doctoral School of Philosophy, University of Szeged, Hungary, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya