Dedikasi dokter dan tenaga kesehatan lainnya saat ini untuk melawan COVID-19 dan melindungi kesehatan bangsa serupa dengan komitmen dokter dan mahasiswa kedokteran Indonesia di zaman kolonial.
Untuk memahami perkembangan terkait musik maupun dampak psikisnya selama COVID-19, kami berbicara dengan Christ Billy Aryanto, peneliti psikologi musik di Universitas Atma Jaya.
Indonesia telah berhasil keluar dari resesi ekonomi, namun lonjakan kasus dan pembatasan sosial bisa menjadi sandungan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Perempuan kepala keluarga berada di dalam posisi terjepit. Mereka harus memenuhi kebutuhan keluarga, tapi mereka tidak dapat bekerja dan tidak mendapatkan upah.
Bersama dengan Gunadi, peneliti genetika di Universitas Gadjah Mada, kami membongkar berbagai pertanyaan dan mitos tentang COVID-19 yang sudah terlebih dulu kami himpun melalui Instagram dan Twitter.
Terbatasnya alat pelindung Diri (APD), ketakutan menjadi sumber penularan bagi keluarga dan orang terdekat, dan ketakutan tertular COVID-19 menjadi sumber dari kecemasan mereka.
Untuk mendalami tantangan lulusan baruu dan pekerja muda di tengah pandemi, kami berbicara dengan dua peneliti SMERU, Sylvia Sylvia Andriyani Kusumandari dan Akhmad Ramadhan Fatah.
Sejak akhir Juni klinik kami mulai kesulitan meresepkan obat-obatan tersebut karena obat tidak ada. Pasien-pasien mengirim pesan melalui WhatsApp atau menelepon minta supaya saya membantu mencarikan.
Penelitian terbaru kami menyarankan Indonesia agar bermitra dengan negara maju seperti Australia untuk membangun rantai pasok layanan kesehatan yang tangguh dan responsif berbasis teknologi digital.
Upaya yang lebih penting yang harus kita lakukan adalah pencegahan di tingkat masyarakat. Karena garda terdepan pencegahan justru masyarakat, baik sebelum atau setelah sakit COVID.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia
Postdoctoral Research Fellow, Department of Health Economics, Wellbeing and Society, National Centre for Epidemiology and Population Health, Australian National University