Bagaimana seharusnya memaknai mandat dan keistimewaan manusia untuk menguasai alam dan segala isinya dalam konteks krisis ekologi?
Academic rigour, journalistic flair
Articles on krisis iklim
Displaying 1 - 20 of 91 articles
Krisis biaya hidup menempati urutan teratas dalam peringkat risiko global. Salah satu solusi untuk menghadapinya adalah melalui peningkatan ‘keterampilan hijau’ (green skills).
Apoteker perlu mengelola stok obat dengan tepat untuk mengurangi limbah obat yang tidak terpakai.
Perubahan iklim bukan hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga mempengaruhi kelangsungan hidup masyarakat adat. Mereka berhadapan dengan berbagai tantangan terkait dengan pengaruh perubahan iklim pada…
Tradisi Kristen mengatakan bahwa Anti kristus akan datang sebelum akhir dunia seperti yang kita ketahui. Siapakah Anti kristus itu? Seperti apakah dia?
Perubahan iklim tidak hanya memengaruhi lingkungan, tetapi juga dapat berdampak pada kesejahteraan psikologis manusia. Mulai timbulnya perasaan takut kekurangan tempat tinggal yang layak, hingga situasi…
Puskesmas sebagai garda utama dalam pencegahan masalah-masalah kesehatan tersebut dapat melakukan pembinaan peran serta masyarakat melalui peningkatan kemampuan beradaptasi dan pengelolaan risiko.
Sepak bola adalah korban sekaligus menjadi kontributor perubahan iklim. Karena itu, penyelenggara sepak bola dituntut lebih aktif untuk melawan krisis ini.
Pada tingkat emisi saat ini, ada 50% kemungkinan bumi akan mencapai kenaikan suhu rata-rata global 1,5°C hanya dalam sembilan tahun.
Indonesia sangat berkepentingan untuk ganti rugi loss and damage dari negara maju untuk mengurangi beban negara mengatasi bencana dan kerusakan akibat perubahan iklim.
Di gelaran G20 2022, kesiapan pandemi dan ketahanan iklim global menjadi prioritas utama para ilmuwan dunia. Berikut 4 rekomendasi kami untuk Indonesia dan negara-negara dunia.
Menuju COP27, mereka yang berada di ujung tanduk perubahan iklim sedang berjuang untuk kesepakatan yang lebih baik.
Itulah pertanyaan besar nan kontroversial dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB mendatang, yang dikenal sebagai COP27.
Planet kita sedang kritis dan sangat membutuhkan konferensi iklim COP27 untuk berhasil. Tanpa tindakan nyata, kita akan menjerumuskan anak-anak hari ini ke masa depan bumi yang lebih berbahaya.
Apa itu COP? dan seberapa penting acara ini bagi kelangsungan bumi? Kami merangkum penjelasan istilah-istilah rumit yang kerap berseliweran di media kala hajatan tahunan ini berlangsung.
Seiring bencana yang semakin intensif dan perang yang berlangsung di Ukraina, apa yang bisa kita harapkan dari pertemuan penting ini?
Kami meminta enam ahli untuk menominasikan buku-buku yang dapat membantu kami menghindari bencana lingkungan. Inilah yang mereka katakan.
Melalui taktik-taktik yang frontal beserta mobilisasi digital, Fridays for Future dan Extinction Rebellion memberi “darah” baru bagi aktivisme lingkungan dan mempercepat aksi iklim secara global.
Pada episode kali ini, kami ngobrol dengan Rini Astuti, peneliti iklim di Australian National University tentang bagaimana generasi muda akan merasakan dampak terparah krisis iklim pada tahun 2050.
Kekeringan telah menjadi ancaman besar selama berabad-abad – memicu konflik dan migrasi sejak masa Kekaisaran Ottoman hingga Suriah di masa kini.
Top contributors
-
Assistant Professor of International Relations, Universitas Katolik Parahyangan
-
Dosen Program Studi Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia
-
Senior Researcher, Center for International Climate and Environment Research - Oslo
-
Professor of International Relations, The University of Queensland
-
Secretary General of ALMI and Assistant Professor of Constitutional Law and Human Rights, Universitas Gadjah Mada
-
Marine Biogeographer, British Antarctic Survey
-
Assistant Professor of Geography, Texas A&M University
-
Professor in Ocean Physics, University of Auckland, Waipapa Taumata Rau
-
Dosen, Universitas Sanata Dharma
-
Principal Research Fellow, Centre for Biodiversity and Environment Research, UCL
-
Researcher and consultant on sustainability transition, Wageningen University
-
Lecturer at Department of Community Medicine Faculty of Medicine, Universitas Indonesia
-
Doctoral Researcher in International Relations, University of Sussex
-
Deputy Director, Australian National Centre for Public Awareness of Science, Australian National University
-
Lecturer of International Relations, Paramadina University
