Perselisihan perdagangan antara Australia dan Indonesia menyelidiki praktik anti-dumping Australia yang kontroversial di WTO.
Disiplin ilmiah, gaya jurnalistik
Home – Artikel, Analisis, Komentar
Menampilkan 4501 - 4525 dari 4535 artikel
Panel surya dan energi angin telah melampaui batubara sebagai sumber utama pembangkit listrik baru di dunia. Turunnya harga dan teknologi penyimpanan baru membuat energi bersih semakin dapat dicapai.
Dana untuk seni di Indonesia tidak berlimpah, dan kalau ada kadang kontroversial. Upaya apa yang dibutuhkan agar dana seni dari sumber yang lebih beragam mengalir?
Mungkin diskusi-diskusi di pertemuan Lindau akan mengilhami generasi baru untuk mengembangkan kebijakan baru dalam memecahkan masalah kemiskinan dan ketimpangan.
Jakarta City Philharmonic merayakan perbedaan, sang Liyan, dengan orkestra bernas yang bisa ditonton secara gratis.
Kami menghubungi beberapa akademisi untuk memberikan analisis mengenai pengepungan terhadap LBH Jakarta, Minggu 17 September 2017.
ASEAN perlu memperbaiki proses akreditasi untuk organisasi masyarakat sipil (CSO) guna mendukung lebih banyak kegiatan berbasis komunitas yang dapat membantu memecahkan masalah regional.
Jumlah publikasi ilmiah Indonesia meningkat terus dan menyalip Thailand. Ini kabar baik. Tapi daripada bersaing dengan negara ASEAN, Indonesia butuh kolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Ada lebih dari 500 studi tentang efek sepatu hak tinggi pada kesehatan.
Media jangan hanya fokus pada upaya jangka pendek, tapi juga pemulihan jangka panjang.
Autisme mengemuka dalam bentuk yang berbeda-beda. Gejalanya kerap tidak terlalu tampak pada perempuan dibanding laki-laki, sehingga banyak perempuan tidak terdiagnosis.
Kebijakan nol-pembakaran berpotensi merugikan petani skala kecil. Larangan penggunaan api untuk membuka lahan memperbesar biaya menyiapkan lahan untuk bercocok tanam dan untuk mengusir hama.
Sistem pelaporan aduan, seperti inisiatif pemerintah LAPOR!, tak akan sukses membangun kepercayaan jika birokrasi tidak responsif.
Model literasi Indonesia seharusnya menimbang budaya lisan, budaya komunal, dan budaya digital—bukan hanya angka melek huruf—agar bisa mendorong kemampuan literasi dengan lebih baik.
Butuh 11 tahun untuk Indonesia meratifikasi perjanjian ini. Dan dua tahun berselang sejak ratifikasi, Indonesia belum juga mengeluarkan peraturan perundang-undangan di tingkat nasional dan daerah.
Dunia baru industri buku—ditandai oleh penurunan penjualan di toko konvensional dan meriahnya distribusi alternatif—memberi peluang bagi buku “serius tapi ‘non-best seller’ untuk menaikkan penjualan.
Komputer sekarang cepat dan penuh kekuatan tapi mereka tidak mampu berpikir seperti manusia untuk tugas yang kita anggap mudah. Itu sebabnya perusahaan teknologi mencari bantuan ke bidang ilmu saraf.
Seks bagian penting kehidupan manusia, tapi banyak orang menghindarinya. Umumnya rasa takut, kekerasan di masa lalu, dan agama alasannya, tapi sebenarnya kesehatan Anda secara umum juga berpengaruh.
Dari sejarah gerakan kiri, filsuf Mataram, hingga Lagak Jakarta: inilah kesembilan buku yang menurut sosiolog dan pegiat buku Geger Riyanto harus Anda baca sebelum usia 40.
Sudah pernah baca ‘Babi Ngepet’ karya Abdullah Harahap atau ‘Raumanen’ karya Marianne Katoppo? Sebelum usia 30, bacalah delapan buku rekomendasi Intan Paramaditha ini.
Pemerintah daerah bisa saja diminta menyediakan penampungan bagi pencari suaka dan pengungsi menurut peraturan presiden tentang pengungsi. Ini mungkin akan menemui tantangan dalam pelaksanaannya.
Langkah pemerintah India baru-baru ini untuk mendeportasi warga Rohingya dari India menunjukkan diskriminasi berbasis agama di jantung kebijakan India soal pengungsi.
Para wanita hamil tentu sudah akrab dengan nasihat kesehatan untuk berhenti merokok dan menghindari alkohol, tetapi tak banyak saran mengenai stres semasa kehamilan.
Media dan tokoh-tokoh di Indonesia kerap menuduh masyarakat Indonesia memiliki minat baca rendah. Tetapi pengalaman komunitas literasi yang membawa buku ke pelosok berkata lain.
Orang dewasa yang melajang tidak perlu dikasihani. Studi bilang, mereka justru lebih bahagia ketimbang kita.