Bahasa terikat dengan budaya dan pandangan dunia (‘worldview’) si penutur. Sehingga, terdapat beberapa kata dalam satu bahasa yang tidak ada padanannya dalam bahasa lain.
Ramainya perdebatan di sosial media yang membanding-bandingkan jumlah kosa kata bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Tapi apakah benar Bahasa Indonesia adalah bahasa malas yang miskin suku kata?
Bahasa “Jaksel” sering dianggap cerminan tingkat pendidikan dan kelas sosial yang tinggi. Bisa jadi itu benar, tapi fenomena ini bisa dikaji lebih dalam dari lensa sejarah, tata ruang, dan kebahasaan.
Walaupun ada perkembangan dalam penerimaan keragaman linguistik di masyarakat, kadang-kadang film masih mengasosiasikan bahasa asing dengan sesuatu yang jahat.
Rasman, Universitas Negeri Yogyakarta; Reni Nastiti, Universitas Negeri Yogyakarta, and Tatum Derin, Universitas Lancang Kuning
Promosi bahasa daerah kepada masyarakat, pelajar, dan anak muda perlu menekankan bahwa bahasa daerah adalah “aset” dalam berkomunikasi, bukan hanya beban warisan.
Minat belajar bahasa Indonesia di Australia terus menurun setiap tahunnya. Menariknya, keprihatinan tersebut lebih banyak muncul dari pihak-pihak di Australia dan bukan oleh Indonesia.
Apa yang mungkin tampak seperti sapaan ‘normal’ di antara banyak komunitas Asia dapat dirasakan sebagai stigma bagi perempuan yang belum menikah dan tidak memiliki anak.
Istilah atau tagar ‘#healing’ semakin populer di kalangan anak muda dan netizen Indonesia untuk menggambarkan jalan-jalan atau mengunggah foto liburan di media sosial.
Perdebatan mengenai bahasa mana yang layak jadi ‘bahasa resmi kedua’ ASEAN sebaiknya tidak membuat kita lupa bahwa Asia Tenggara mempunyai keanekaragaman bahasa dan budaya yang kaya.
Fariz Alnizar, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA)
Selain penggunaan narasi yang manipulatif dengan tujuan menenangkan publik, terdapat juga narasi di mana pemerintah menggunakan istilah-istilah metafora yang diskriminatif.
Ika Krismantari, The Conversation; Beth Daley, The Conversation; Thalia Plata, The Conversation, and Arina Apsarini, The Conversation
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kucing begitu gesit dan tampak sangat cocok dengan cangkir, kotak, dan tempat kecil lainnya? Atau bagaimana kucing berkomunikasi dengan manusia?
Walau terdengar sopan, ada beberapa alasan mengapa kita harus berhenti meminta maaf atau merasa minder ketika berbicara bahasa Inggris dengan aksen kita sendiri.
Di Indonesia, ada ketakutan bahwa pengajaran Bahasa Inggris ala penutur asli (native speaker) dapat merusak bahasa dan budaya Indonesia. Bagaimana pengajarannya yang tepat?
Associate professor at Nahdlatul Ulama University of Indonesia and Ph.D in Linguistic. His research interests include language, power, and religious issues, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA)
Adjunct Research Fellow Victoria University of Wellington; Head of the Quality Assurance Institute and Senior Lecturer, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta