Pada 2030, energi bersih akan menyumbang 51% kapasitas setrum Sulawesi.
L’expertise universitaire, l’exigence journalistique
Articles sur Energi terbarukan
Affichage de 21 à 40 de 62 articles
Indonesia akan tetap menghasilkan emisi gas rumah kaca sekitar 1.710-1.805 megaton setara CO2 (MTCO2e) per tahun pada 2030.
Pola operasi yang disebut ‘PLTU fleksibel’ ini memungkinkan penambahan pasokan pembangkit energi terbarukan ke dalam sistem ketenagalistrikan, sehingga emisi CO2 bisa dikurangi.
Tanpa pendanaan dan transfer wawasan, proyek energi terbarukan di daerah terpencil . NGO dapat menjadi penengah antara pemerintah, masyarakat, dan pebisnis demi menjamin proyek terus berjalan.
Sejauh ini, jenis silikon lebih mahal digunakan untuk menghasilkan panel surya efisiensi tinggi. Kini, ada cara penggunaan bahan baku lebih murah yang akan memotong biaya tenaga surya untuk semua.
Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar.
Pengembangan energi bersih yang direncanakan bersama masyarakat dapat efektif menjamin keberhasilan proyek, sekaligus menjaga keberlanjutannya.
Tanpa upaya yang agresif mengurangi penggunaan bahan bakar fossil dan menambah kapasitas energi bersih, program PEN justru menciptakan masalah baru.
Selama 2015-2019, 89% dari 115 perusahaan melaporkan pengurangan emisi dari pembelian sertifikat energi terbarukan. Ini bisa diartikan mayoritas korporasi tidak menambah konsumsi energi bersih.
Membangun pembangkit energi terbarukan khususnya yang berbasis angin dan surya, tidak serta merta menyelesaikan target penetrasi energi terbarukan, karena jenis energi ini sifatnya variatif.
Indonesia dapat mengkombinasikan PLTS berskala besar dengan PLTA pumped storage sebagai fasilitas penyimpanan energi yang ramah lingkungan.
Pemerintah Indonesia dapat melibatkan ulama dan organisasi keagamaan untuk mempromosikan energi hijau di negara ini, di mana hampir 90% dari 270 juta penduduknya adalah Muslim.
Total pembiayaan luar negeri untuk PLTU di Indonesia mencapai Rp 243 triliun. Sedangkan pembiayaan proyek listrik energi terbarukan hanya sebesar Rp 14,3 triliun.
Selama ini pemerintah masih mengukur kesuksesan program akses listrik berdasarkan ketersambungan setrum untuk menerangi lampu di tingkat rumah tangga.
P2X dapat menjadi teknologi untuk memproduksi bahan bakar alternatif ataupun bahan baku industri – sekaligus mengurangi emisi karbon.
Penggunaan biohidrogen dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sekaligus mencegah risiko eksploitasi bahan baku baterai sebagai dampak transisi ke kendaraan bertenaga listrik.
Pendanaan karbon dapat membantu transisi energi batu bara ke energi terbarukan.
Dengan potensi energi surya yang sangat besar,PLTS adalah energi masa depan di Indonesia. Potensi ini jauh lebih besar dari gabungan semua sumber energi lainnya.
Pemanfaatan energi matahari masih jauh dari potensinya. Terkini, riset dan inovasi photovoltaic thermal system memberikan kontribusi yang menjanjikan bagi pemanfaatan energi matahari di Tanah Air.
Rancangan beleid energi baru terbarukan masih menyisakan banyak masalah sehingga RUU tersebut layak dibatalkan.
Les contributeurs les plus fréquents
-
Phd Candidate, School of Engineering, Australian National University
-
Professor of Engineering, Australian National University
-
Postdoctoral Research Associate, ARC Training Centre for the Global Hydrogen Economy, Particles and Catalysis Research Laboratory, UNSW Sydney
-
Senior Analyst, Institute for Essential Services Reform
-
Professor of the Politics of Development, University of Oxford
-
Peneliti, Spesialis Data & Informasi Energi, Institute for Essential Services Reform
-
Deputy Director, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)
-
Chairman, Indonesian Academy of Sciences
-
Emeritus Professor, Energy and Climate Mitigation, Massey University
-
Peneliti Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
-
Postdoctoral Researcher in Photovoltaic Engineering, University of Oxford
-
Professor of Electrical Power Engineering, Universitas Indonesia
-
Ph.D. Student & Public Scholar, Institute for Resources, Environment and Sustainability, University of British Columbia
-
Associate Professor, Forest Resources Management, University of British Columbia
-
Assistant Professor in International Development, Northumbria University, Newcastle
