Potensi energi surya Indonesia melimpah. Supaya pemanfaatannya kian menjamur, pemerintah bisa merangsang masyarakat dan dunia usaha dengan perbaikan regulasi.
Terletak di Samudra Pasifik dan garis khatulistiwa, Indonesia memiliki lumayan banyak pilihan energi terbarukan karena sumber energi matahari, air, dan panas bumi yang berlimpah, tetapi potensinya tetap belum tersentuh.
Penelitian penulis dan tim mahasiswa tentang pengolahan limbah cair kelapa sawit sekaligus produksi listrik terbarukan menggunakan microbial fuel cells di Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya.
Sistem ekonomi konvensional harus bisa beralih kepada ekonomi sirkular yang bisa ciptakan pekerjaan, kurangi biaya bahan baku dan selamatkan lingkungan.
Kita bisa mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 15-20% dengan memperbaiki cara berkendara. Ini sekaligus bisa turunkan emisi dan menghemat pengeluaran.
Dengan keberadaan sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun, dan ketersediaan lahan, Indonesia bisa menghasilkan 100% listrik hanya dari sinar matahari.
Tidak harus memasang AC untuk mendapatkan udara dingin. Dengan pemasangan jendela dan penempatan tirai yang sesuai hingga instalasi bahan-bahan pendingin bisa mengurangi udara panas.
Konsumsi listrik akan tumbuh ketika banyak orang beralih ke mobil listrik - tapi ini dapat meningkatkan emisi, kecuali jika listrik bersumber dari energi terbarukan.
Beberapa negara penghasil batu bara, seperti Jerman dan Spanyol, sedang melakukan paket transisi utama yang adil. Namun, negara-negara lain kurang berhasil.
Potensi energi terbarukan geotermal di Indonesia terbesar di dunia. Pemanfaatan geotermal akan menyelesaikan permasalahan kekurangan listrik di Indonesia.
Desentralisasi energi telah dipuji di banyak negara maju sebagai pelopor demokratisasi energi, tapi gambaran itu sangat berbeda di negara-negara berkembang.