Menu Close

Home – Artikel, Analisis, Komentar

Menampilkan 1901 - 1925 dari 4545 artikel

Leonardo DiCaprio, kanan, berbicara dengan ilmuwan Bumi dan wakil direktur Direktorat Sains dan Eksplorasi Goddard NASA, Piers Sellers, untuk film dokumenter perubahan iklim, ‘Before the Flood.’ (Flickr/NASA Goddard Space Flight Center)

Studi: film dokumenter perubahan iklim kerap mengutamakan negara kaya dan menampilkan konten tak berimbang

Banyak film dokumenter populer tentang perubahan iklim mengandalkan narator dan ahli laki-laki kulit putih, memperkuat stereotip sosial dan memberikan liputan tidak seimbang tentang wilayah terdampak.
Beberapa program secara tidak langsung telah membantu mencegah emisi gas rumah kaca dan membantu masyarakat beradaptasi. Berbagai negara dunia harus mulai memperhatikan ini untuk memahami seberapa dekat kita dengan Perjanjian Paris. (Shutterstock)

COP26: Bagaimana dunia mengukur kemajuan aksi iklim Perjanjian Paris dan memastikan akuntabilitas setiap negara

Setiap lima tahun sekali, beberapa negara harus mengevaluasi kemajuan mereka menuju misi Perjanjian Paris. Tetapi pengadaannya kurang detail sehingga kemajuan dalam aksi iklim sulit diukur.
Saat ini, semakin banyak orang yang menjadi kreator konten. Namun, banyak konten yang diunggah justru kontroversial dan memicu polemik sosial. (Unsplash/Steve Gale)

Bagaimana kreator konten bisa menghasilkan karya yang berpihak pada masyarakat dan kemanusiaan

Semakin banyak orang kini menjadi kreator konten. Namun, banyak konten yang diunggah justru kontroversial dan memicu polemik sosial. Konsep “kewarganegaraan digital” dalam berkarya bisa jadi solusi.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meluncurkan roket eksperimen RX450-5 di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer di Garut, Jawa Barat, 2 Desember 2020. Author provided/LAPAN

Bagaimana garam lokal bisa menjadi solusi dalam pengembangan roket nasional

Pada 2040, Indonesia menarget mampu meluncurkan satelit menggunakan roket buatan sendiri.