Mutiara Riani, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Kehamilan yang tidak terencana akan menyebabkan rendahnya kesiapan untuk memeriksakan kehamilan yang teratur ke dokter. Di Indonesia akan ada tambahan 370-500 ribu bayi setelah pandemi.
Tanpa adanya intervensi dari pemerintah, komitmen dari instansi dan perusahaan, serta dukungan masyarakat, klaster perkantoran akan terus menjamur dan nyawa
pekerja menjadi taruhannya.
Terlepas apakah Anda menderita COVID-19 atau hanya stres karena terkena dampak wabah, hipokampus otak Anda mungkin telah menyusut dalam beberapa bulan terakhir.
Soegianto Ali, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Jika kita mengembangkan vaksin sendiri, memproduksi sendiri, serta pembaruan terus-menerus, harapannya kebutuhan dosis vaksin bagi masyarakat Indonesia dapat segera terpenuhi.
Sangat menguntungkan jika kita memiliki beberapa calon obat untuk diujikan, tapi fokus utama tetap pada calon obat yang paling prospektif. Tentu saja harus didukung oleh bukti dari riset.
Pandemi COVID-19 membuat risiko perbankan lebih tinggi karena sektor riil yang terdampak, maka dari itu pengelolaan isu sangat penting untuk menghindari risiko sistemik.
Pengelola apotek, apoteker, dan pengunjung perlu meningkatkan implementasi protokol kesehatan agar tempat layanan obat tidak menjadi medan penularan virus corona.
Kapasitas laboratorium pemeriksaan di Jawa Timur sebenarnya cukup besar. Namun, sebagian besar alat dan laboratorium ini masih terpusat di Kota Surabaya.
Soegianto Ali, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Perlu ada riset berskala besar untuk untuk mengukur penurunan kejadian berbagai penyakit infeksi lainnya sebagai dampak ikutan dari kebiasaan mencuci tangan pada saat pandemi Covid-19.
Indonesia sedang berinvestasi pada riset COVID-19. Namun, apakah riset herbal adalah solusinya? Bila masyarakat mengalungkan Eucalyptus dan mengabaikan protokol kesehatan COVID-19, justru berbahaya.
Meski mengubah perilaku masyarakat bukan perkara mudah, Puskesmas memiliki posisi strategis di masyarakat yang seharusnya mampu meyakinkan masyarakat untuk berupaya mencegah COVID-19,
Eva Suryani, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan Eduardo Renaldo, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Pandemi virus vorona tidak hanya mengancam kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Siapkah mental Anda? Bagaimana cara mengukur kesiapan mental Anda?
Perangkat seluler dapat dikembangkan menjadi alat untuk mengidentifikasi berbagai agen penyebab penyakit secara cepat, termasuk bakteri, racun, dan virus.
Rekomendasi WHO cukup jelas bahwa menyusui harus tetap didukung demi manfaat kesehatan ibu dan bayi, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.
Dalam beberapa artikel mengenai coronavirus minggu ini oleh para akademisi di seluruh dunia, kami mengeksplorasi berbagai dampak dari COVID-19 dan uji coba pengobatan terbaru.