Dinasti politik marak terjadi di negara demokrasi dan dianggap sebagai konsekuensi demokrasi. Namun, dampaknya juga akan merusak pilar demokrasi.
Presiden Joko Widodo (kiri) dengan dua putranya, Gibran Rakabuming Raka (kedua kiri) dan Kesang Pangarep (ketiga kiri), makan siang bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) beserta anak dan jajarannya.
Akun Instagram @jokowi
Virdika Rizky Utama, University of Michigan-Shanghai Jiao Tong University Joint Institute
Partisipasi Presiden Jokowi Widodo dalam KTT BRICS menunjukkan signifikansi daya tawar Indonesia dalam menjalin hubungan dengan negara-negara yang menjadi mesin pertumbuhan global.
President Joko Widodo (kiri) and Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Sama dengan Australia, Indonesia sendiri juga punya kepentingan untuk menanamkan pengaruh yang lebih besar di kawasan Pasifik Selatan demi menjaga stabilitas politik di Papua.
Hasil pertemuan Jokowi dengan Putin dan Zelenskky bagi kepentingan global memang belum jelas, tapi paling tidak, dapat mengakomodir kepentingan domestik Indonesia – serta Jokowi sendiri.
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Sigid Kurniawan/Antara Foto
Tim Lindsey, The University of Melbourne and Tim Mann, The University of Melbourne
Kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese sangat penting. Hubungan antara pemerintah Australia dan Indonesia adalah hubungan yang rapuh.
Presiden Joko Widodo saat mengikuti Sidang Tahunan MPR Tahun 2021 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021)
antarafoto.com
Jokowi tak pernah menyebutkan kata emisi maupun polusi dalam pidato kenegaraan.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo merombak kabinetnya, termasuk menunjuk bankir Budi gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, menggantikan Terawan Agus Putranto.
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ss/wsj.
Kami bertanya pada para akademisi dan peneliti terkait enam menteri baru pilihan Joko Widodo dan apa yang bisa kita harapkan dari perombakan kabinet ini.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
ANTARA FOTO/HO/Setpres-Lukas/wpa/aww.
Strategi pemerintah melempar isu bahwa demo anti Undang-Undang Cipta Kerja berawal dari hoaks berjalan efektif. Apa resepnya?
Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tiba di lokasi sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk menyampaikan pidato kenegaraan pertengahan Agustus lalu.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras
Analisis terhadap pidato kenegaraan Joko “Jokowi” Widodo tahun ini menunjukkan keterbatasan kapasitas pemerintah dalam menghadapi pandemi, sikap yang cenderung pesimis, dan perubahan prioritas pemerintah selama pandemi.
Kita bisa belajar dari Aksi Kamisan yang telah berlangsung 13 tahun.
Wikimedia
Capaian yang disampaikan oleh Joko Widodo tidak mampu dikritisi oleh Prabowo Subianto yang cenderung bicara pada tataran prinsip saja.
Polisi berjaga di depan pintu gerbang Markas Komando Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) di Depok, Jawa Barat setelah kerusuhan yang dilakukan oleh narapidana teroris yang ditahan di sana.
Adi Weda/EPA
Penelitian terkini di 59 lembaga pemasyarakatan menunjukkan pendekatan ekonomi tidak efektif dalam meredam ideologi radikal narapidana teroris.
Calon presiden petahana Joko “Jokowi” Widodo (kiri) bersalaman dengan calon presiden lainnya Prabowo Subianto saat debat presiden tanggal 17 January di Jakarta.
Adi Weda/EPA
Joko “Jokowi” Widodo bisa saja mengklaim dia bukan pelanggar HAM seperti lawannya, Prabowo Subianto. Tapi rekam jejak Jokowi menunjukkan bahwa komitmennya untuk menyelesaikan kasus-kasus hanyalah omong kosong belaka.
Calon presiden Joko “Jokowi” Widodo (kiri) dan lawannya Prabowo Subianto bersalaman setelah debat calon presiden 2014.
Adi Weda/EPA
Debat calon presiden itu rentan muslihat. Ini tips dari seorang ahli bahasa untuk menyiasatinya.
Calon wakil presiden Sandiaga Uno dan pasangannya Prabowo bersama calon presiden petahana Joko Widodo dan pasangannya Ma'ruf Amin (dari kiri ke kanan) berpose setelah mendapat nomor urut untuk pemilihan presiden 2019.
Bagus Indahono/EPA
Jokowi memang mendapatkan banyak pujian dari calon pemilih dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan, airport, dan pelabuhan, namun lawan-lawannya masih dapat menjatuhkannya dengan isu-isu lain.
Assistant Professor at the Department of Sociology, State University of Jakarta and Honorary Research Fellow at the Asia Institute, University of Melbourne, The University of Melbourne