Dengan meningkatnya ketegangan dengan Rusia dan Cina, jelas ada kebutuhan dari NATO untuk bekerja sama dengan kelompok negara yang lebih besar untuk melawan keduanya secara efektif, termasuk di Asia.
Academic rigor, journalistic flair
Articles on Australia
Displaying 1 - 20 of 44 articles
Gempa bumi yang berasal dari bawah laut seringkali disertai dengan peringatan tsunami. Inilah yang menentukan risiko tsunami.
Hidup hidupilah Indonesia, tetapi tidak perlu hidup di Indonesia
Minat belajar bahasa Indonesia di Australia terus menurun setiap tahunnya. Menariknya, keprihatinan tersebut lebih banyak muncul dari pihak-pihak di Australia dan bukan oleh Indonesia.
Mengajarkan anak tentang keberagaman agama dan pandangan, terutama yang ada dalam lingkungan sosial mereka, bisa membantu meredam prasangka buruk terkait agama yang seringkali kita lihat di media.
Solidaritas para aktivis dan serikat pekerja di Australia ini menggambarkan kiprah warga Indonesia di luar negeri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Tujuh rekomendasi utama untuk mengurangi dampak kehilangan pembelajaran selama pandemi
Kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese sangat penting. Hubungan antara pemerintah Australia dan Indonesia adalah hubungan yang rapuh.
Pemeriksaan kesehatan jantung memberikan informasi tentang faktor risiko Anda dan memperkirakan seberapa besar kemungkinan Anda terkena penyakit jantung dalam lima tahun ke depan.
Bungkam bukan pilihan strategis, baik bagi ASEAN maupun Indonesia
Indonesia, dan banyak negara lain, akan mengalami peningkatan jumlah pengungsi dan pencari suaka Afghanistan; ini akan menjadi ujian kemanusiaan dan Indonesia perlu bertindak cepat.
Penelitian terbaru kami menyarankan Indonesia agar bermitra dengan negara maju seperti Australia untuk membangun rantai pasok layanan kesehatan yang tangguh dan responsif berbasis teknologi digital.
Ketika kampus di Australia menutup program bahasa Indonesia, mereka mengabaikan peran mereka dalam mempromosikan ikatan dengan Indonesia. Di masa depan, ini bisa melukai relasi Australia-Indonesia.
Pandemi bisa memperparah gesekan dan tegangan di antar wilayah - terutama ketika perbedaan politik dan konflik sudah ada sebelumnya.
Solidaritas sesama Muslim, hukum adat, dan pengalaman konflik dan bantuan asing dapat menjelaskan mengapa orang Aceh sangat terbuka pada orang yang kesulitan.
Spesies “pemenang” berevolusi di wilayah yang hangat dan subtropis. Sementara, yang berada di wilayah dingin adalah spesies “yang kalah” dan berisiko punah.
Para ahli kami melihat bagaimana orang dengan kulit berwarna terdampak lebih keras oleh COVID-19, kesuksesan Selandia Baru dalam melenyapkan virus ini, dan yang terbaru untuk uji klinis.
Untuk menarik perhatian pada konflik baru di Papua Barat, peneliti Australia menengok puluhan tahun ke belakang untuk mendokumentasikan insiden kekerasan dalam proyek pemetaan baru.
Meskipun orang Australia dan Indonesia sama-sama bersahabat dan terbuka, ada batas-batas sistemik yang dapat memperlambat proses.
Akademisi mengatakan pendisiplinan semi-militer dan standardisasi adalah penyebab masih maraknya praktek perpeloncoan. Harus ada perubahan fokus pendidikan menjadi pembangunan aspek kemanusiaan.
Top contributors
-
Dosen Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
-
Senior Research Fellow, Bielefeld University
-
PhD Candidate and Research Fellow, Melbourne Law School, The University of Melbourne
-
Professor, Bielefeld University
-
Honorary Senior Lecturer, Crawford School of Public Policy, Australian National University
-
Senior Lecturer, Department of Media and Communication, La Trobe University
-
The University of Western Australia
-
Associate Professor in Sociology, Deakin University
-
Professor of Engineering, Australian National University
-
Professor, School of Sociology, Australian National University
-
Lecturer, University of Wollongong
-
Emeritus Professor of Sociology, Monash University
-
Chair in Global Islamic Politics, Alfred Deakin Institute for Citizenship and Globalisation; Scholar -In-Residence Asia Society Australia, Deakin University
-
Kimberley Chair in Rock Art and Professor of Australian Archaeology, Centre for Rock Art Research and Management, The University of Western Australia
-
Professor of Epidemiology and Public Health, Australian National University
