Kemungkinan terjadinya resesi global semakin tinggi dan pakar keuangan ini menawarkan panduan bagaimana menghadapi masa-masa tersebut.
Academic rigor, journalistic flair
Articles on COVID-19
Displaying 381 - 400 of 431 articles
Semakin banyak dari kita yang sedang tertahan di rumah dengan harapan membatasi penyebaran virus dan mengurangi beban sistem kesehatan. Tapi tidak semua orang sama dalam hal karantina.
WhatsApp adalah saluran utama warga dalam menerima segala jenis informasi tentang pandemi –dan sebagian besar hoaks.
‘Dana helikopter’ dapat membantu semua.
Selain manfaat fungsional, barang-barang juga dapat mempengaruhi perasaan kita, baik tentang diri kita maupun terhadap situasi.
Di tengah kekacauan penanganan COVID-19 di Indonesia, tokoh keagamaan memiliki peranan penting di dalam mengatasi penyebaran wabah.
Penghitungan tingkat kematian di Indonesia tidak mencerminkan kenyataan di lapangan karena jumlah kasus positif yang dilaporkan diperkirakan jauh dari angka yang sebenarnya terjadi di masyarakat.
Mereka memimpin dengan menggunakan gaya komunikasi retorika restoratif yang humanis dan strategis yang menjadi inspirasi para pemimpin lain dalam mengatasi krisis pandemi.
Mengingat penyebaran virus SARS-CoV-2 sukar dibendung dan hingga kini belum ada vaksin dan obat anti virus, maka tes diagnostik cepat (RDT) merupakan sebuah terobosan penting.
Akademisi menyarankan lockdown secara parsial sebagai kontrol penyebaran virus yang paling ideal di Indonesia mengingat risiko sosial ekonomi dari penerapannya pada masyarakat miskin.
Musik dalam hal ini membantu menarik perhatian masyarakat untuk mengetahui isu COVID-19 sehingga pada akhirnya dapat membantu mencegah penularan.
Angka kematian di Indonesia per 25 Maret akibat COVID menempati urutan tertinggi (58 kasus kematian) di kawasan ASEAN.
Komunikasi pemerintah sebelum dan awal krisis wabah buruk, tapi masih bisa dan harus diperbaiki.
Teori konspirasi berkembang di saat ketidakpastian dan menumbuhkan ketidakpercayaan pada otoritas medis.
Dengan makin banyak orang-orang bekerja dari rumah, perjalanan udara yang semakin jarang, serta adanya stimulus ekonomi yang sesuai, kita bisa menekan pertumbuhan emisi untuk jangka panjang.
Penggunaan klorokuin sangat tidak dianjurkan untuk pengobatan mandiri tanpa pengawasan ketat dari dokter, apoteker, perawat, atau tenaga kesehatan lainnya.
Virus SARS-CoV-2 sedang di analisa secara ekstensif di seluruh dunia untuk memahami asal dan evolusinya.
Tidak ada bukti bahwa coronavirus telah bermutasi menjadi lebih mematikan. COVID-19 hampir pasti tidak semematikan yang dilaporkan sebelumnya.
Coronavirus dapat mengubah beberapa aspek kehidupan kita secara fundamental.
Hingga saat ini pemerintah Indonesia dan masyarakat belum konsisten dalam mengurangi interaksi antarorang di komunitas dan ruang publik untuk menghambat laju penyebaran COVID-19.
Top contributors
-
Associate Professor, Hospital Management Department Public Health Faculty,, Universitas Hasanuddin
-
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia
-
Lecturer at Department of Community Medicine Faculty of Medicine, Universitas Indonesia
-
Lead, Communications and Outreach, Australia-Indonesia Centre
-
Program Officer at The Australia-Indonesia Centre, Australia-Indonesia Centre
-
PhD Candidate in Public Policy, Australian National University
-
Researcher in disease surveillance and biostatistics, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU)
-
Director of China-Indonesia Desk, Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
-
Senior Lecturer in Population Health, School of Medicine and Psychology, Australian National University, Australian National University
-
Head, Genetics Working Group and Internationalisation, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada
-
Lecturer, Universitas Gadjah Mada
-
Researcher and Policy Analysis in Public Health Laboratory, Ministry of Health Indonesia, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan
-
Researcher, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
-
Research officer, Department of Health Economics, Wellbeing and Society, National Centre for Epidemiology and Population Health, Australian National University
-
Lecturer in Global Health, Griffith University
