Kebijakan luar negeri ini tidak lazim bagi Amerika Serikat yang sangat selama ini gencar mendukung dan mempromosikan hak-hak korporasi atas perlindungan kekayaan intelektual secara internasional.
Tanggung jawab BPOM adalah meregulasi dan mengawasi obat dan makanan untuk melindungi publik atau konsumen, bukan demi kepentingan produsen atau peneliti obat.
Alih-alih mengancam dengan hukuman, pemerintah perlu mengutamakan pendekatan persuasif dengan menegaskan makna program vaksinasi nasional sebagai suatu upaya gotong-royong untuk mengendalikan wabah.
Tahanan KPK seharusnya bukan penerima vaksin prioritas baik berdasarkan situasi penahanan yang mereka jalani ataupun atas kejahatan yang telah mereka lakukan.
Penunjukan pesohor sebagai salah satu penerima pertama vaksin COVID-19 menimbulkan berbagai pro dan kontra di masyarakat. Sebenarnya, apa yang menjadi alasan pemerintah?
Ermi Ndoen, Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) Kupang
Sebuah prediksi dengan data awal Februari lalu dari Bloomberg menyatakan Indonesia butuh waktu 10 tahun untuk vaksinasi penduduk sebanyak itu jika penyuntikan vaksin hanya 60 ribu dosis per hari.
COVID-19 telah ditemukan pada hewan peliharaan, di kebun binatang dan cerpelai liar di Utah. Mengawasi COVID-19 pada binatang liar penting bagi hewan dan manusia, keduanya berisiko tertular virus.
Individu mesti didorong untuk mengutamakan kesejahteraan bersama di atas kepentingan sendiri dengan cara mengorbankan kebebasannya untuk memilih tindakan pencegahan agar program vaksinasi berhasil.
Semua calon vaksin itu menunggu pembuktian keamanan dan efikasinya. Kita perlu waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan vaksin yang terbukti aman, nyaman, dan efektif.
Saat virus menyebar dari satu orang ke orang lain, mereka terus bermutasi dan mereplikasi diri. Apakah SARS-CoV-2 dapat berevolusi dan dapat bertahan dari vaksin baru yang sedang dikembangkan?
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia
Principal Medical Scientist and Head of Laboratory for Antimalarial Resistance Monitoring and Malaria Operational Research, National Institute for Communicable Diseases