Penerbangan dibuka lagi, seberapa besar risikonya menyebarkan COVID?
Indonesia, sampai April lalu, masih mewajibkan orang-orang yang masuk ke negara ini, baik warga negara asing maupun Indonesia, untuk tes PCR negatif 2 x24 jam dari negara keberangkatan.
Sebagai alternatif, pengawasan global dapat mengandalkan pengurutan sistematis dari jenis virus yang dibawa oleh pelancong internasional yang masuk, misalnya.
Fariz Alnizar, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA)
Selain penggunaan narasi yang manipulatif dengan tujuan menenangkan publik, terdapat juga narasi di mana pemerintah menggunakan istilah-istilah metafora yang diskriminatif.
Tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit rujukan COVID-19 memiliki status kesehatan yang lebih rendah dibanding dengan tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan lainnya.
Kondisi sudah divaksinasi memang tidak menjamin seseorang tidak akan terinfeksi, bahkan berbagai vaksin lainnya pun yang sudah lebih lama ada, tidak bisa menjamin bahwa seseorang akan bebas 100%.
Berbicara tentang perawatan, penelitian tentang long COVID telah menghasilkan pedoman pengobatan yang diusulkan, yang menjanjikan untuk membantu orang hidup lebih baik dengan kondisi tersebut.
Eksploitasi dan konsumsi hewan tidak hanya merugikan spesies lain, tetapi juga spesies kita sendiri. Saatnya berpikir dan bertindak lebih bijaksana di masa pandemi ini dan seterusnya.
Tahun ketiga pandemi COVID-19: mengapa sistem kesehatan kita perlu perubahan besar
Teguh menjelaskan dinamika kebijakan selama pandemi antara kesehatan dan ekonomi, implementasi sains dalam kebijakan, dan pentingnya Indonesia bisa segera memproduksi vaksin sendiri.
Berkaca dari efisiensi dan fleksibilitas yang ditawarkan, bukan tidak mungkin setelah pandemi pun konsep “home-spital” akan terus menjadi tren di masyarakat, meski hanya untuk kasus-kasus ringan.
Otoritas kesehatan semestinya memegang kendali penuh terhadap penanganan krisis kesehatan, sementara aparat keamanan dapat dipergunakan sesuai dengan kapasitasnya.
Kecemasan terkait hilangnya capaian belajar siswa selama pandemi, atau “learning loss”, seringkali merupakan narasi yang bias. Kami menawarkan lensa alternatif untuk memahaminya.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia
Postdoctoral Research Fellow, Department of Health Economics, Wellbeing and Society, National Centre for Epidemiology and Population Health, Australian National University