Jika wabah terjadi di daerah yang tidak memiliki sistem pengawasan virus yang memadai, infeksi kemungkinan besar akan menyebar terlalu jauh sehingga tidak mudah dibendung.
Kita berharap WHO dengan cepat mengumumkan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional dan menetapkan strategi eliminasi untuk penyakit baru yang potensial cepat menyebar.
XBB.1.5 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan kemungkinan akan menjadi subvarian COVID-19 dominan berikutnya.
(Shutterstock)
XBB.1.5 dianggap sama-sama mampu menyebabkan penyakit serius pada lansia dan orang dengan gangguan kekebalan dibandingkan dengan subvarian Omicron yang menjadi perhatian sebelumnya.
Ilustrasi yang menunjukkan rekombinasi dua virus.
iStock
Presiden Joko Widodo resmi mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022 terkait pengendalian COVID-19. Kebijakan ini diambil karena Indonesia dianggap sudah…
Pembatasan misinformasi COVID-19 di Twitter telah dinonaktifkan.
Foto AP/Jeff Chiu
Pandemi COVID-19 secara tidak proporsional berdampak pada individu LGBT+, khususnya mereka yang hidup dengan HIV, pekerja seks, individu transgender, dan mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Presiden Joko Widodo (tengah) membuka secara resmi KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, 15 November 2022. Keputusan pemimpin anggota G20 mempengaruhi sistem kesehatan global.
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/wsj
Tidak ada bukti bahwa BQ.1 terkait dengan penyakit yang lebih parah dari BA.4 dan BA.5.
Sejumlah penumpang mengenakan alat pelindung diri (APD) di dalam pesawat rute Samarinda-Jakarta saat terbang di atas kawasan perairan Laut Jawa, 2 Oktober 2022.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.
Bagi orang yang telah sembuh dari infeksi COVID-19 menurut tes lab, tapi mengalami nyeri dada terus menerus, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Berobatlah selagi bisa!
Banyak vaksin yang sedang dikembangkan memiliki target ambisius untuk melindungi dari semua virus corona atau vaksin yang pada dasarnya tahan terhadap varian.
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 booster kedua kepada dokter (kiri) di RS Mata Cicendo, Bandung, Jawa Barat, 2 Agustus 2022.
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj
Faktor cakupan vaksinasi berkontribusi besar dalam mengurangi kesakitan dan kematian.
Pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan baru mulai 17 Juli 2022 bahwa penumpang pesawat domestik wajib vaksinasi tahap ke tiga atau booster COVID-19.
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Mereduksi segala fenomena yang terjadi semata-mata karena kemampuan varian baru dan rincian mutasi-mutasi yang terjadi, membuat fokus terhadap aspek inang dan lingkungan dipandang sebelah mata.
Siswa di sekolah dasar Jakarta Utara mengambil sampel untuk tes PCR dari air liur.
Author provided
Metode ini dapat menghemat sepertiga dari keseluruhan biaya pemeriksaan dikarenakan tidak memerlukan reagen ekstraksi untuk mendapatkan materi genetik virus.
Satu teori tentang mengapa orang-orang tertentu menghindari infeksi adalah bahwa, meski mereka terpapar virus, virus itu gagal membentuk infeksi bahkan setelah masuk ke saluran udara.
Pekerja yang mengenakan masker melintas di kawasan Sudirman, Jakarta, 17 Mei 2022. Pakai masker tetap wajib di area padat orang.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa
Walaupun pemerintah telah membolehkan tidak pakai masker, lebih baik Anda tetap pakai masker di luar ruangan untuk memproteksi diri dari risiko penularan COVID.
Calon jemaah umrah menunggu jadwal keberangkatannya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 5 Mei 2022 untuk terbang ke Arab Saudi.
ANTARA FOTO/Fauzan/nz
Penerbangan dibuka lagi, seberapa besar risikonya menyebarkan COVID?
Indonesia, sampai April lalu, masih mewajibkan orang-orang yang masuk ke negara ini, baik warga negara asing maupun Indonesia, untuk tes PCR negatif 2 x24 jam dari negara keberangkatan.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia
Researcher and Policy Analysis in Laboratory Public Health, Health Policy and Development Agency, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan
PhD Candidate, Department of Health Economics, Wellbeing and Society, National Centre for Epidemiology and Population Health, Australian National University